Minggu, 15 Juni 2014

Pengelolaan Sampah

Sampah adalah materi sisa yang nilai gunanya sudah habis terpakai. Jenis sampah secara umum dapat dibedakan menjadi 2, yakni :
  1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai karena bahan-bahannya berasal dari tumbuhan maupun hewan tanpa proses kimiawi. Contoh dari sampah ini : sampah dedaunan, buah busuk, kotoran hewan, kotoran manusia, kentut dan serbuk kayu.
2.   Sampah Non-Organik
Sampah ini kebalikannya sampah organik, yakni sampah yang tidak mudah diuraikan sehingga diberlakukan cara khusus untuk mempercepat proses penguraiannya. Contohnya : sampah plastik, pecahan kaca, potongan besi, potongan tembaga, botol kaleng bekas, limbah, asap pabrik atau asap motor dan ban bekas.
Sampah bila berserakan dimana-mana akan menyebabkan lingkungan terlihat kotor dan apabila jumlahnya sudah tidak terkendali sampah ini juga akan menimbulkan pencemaran bahkan banjir. Berikut pencemaran yang disebabkan oleh sampah :
  1. Pencemaran air
Pencemaran air ini dapat ditimbulkan dari limbah pabrik, maupun sampah rumah tangga. Limbah pabrik dan limbah rumah tangga yang mencemari air ini dapat menurunkan kualitas air. Karena warna, rasa, pH dan kandungan air tersebut sudah sangat jauh berbeda dengan air yang tidak tercemar, sehingga air yang sudah tercemar oleh limbah sama sekali tidak bisa digunakan untuk keperluan hidup manusia sehingga keadaan ini bisa mengakibatkan berkurangnya pasokan air bersih untuk kelangsungan hidup.
Penggunaan pestisida yang berlebihan juga merupakan tindakan pencemaran, karena sisa-sisa pestisida yang berupa endapan akan mengalir menuju ke sungai yang akhirnya akan membunuh ikan-ikan yang ada di sungai tersebut.
Pengelolaan Sampah
Contoh Pencemaran Air
  2.    Pencemaran udara
Masih seputar pabrik. Biasanya pabrik yang memproduksi suatu barang, pasti akan memiliki sisa bahan baku pemroduksian yang sudah tidak berguna lagi, sehingga pihak pabrik akan membakarnya. Selain itu dalam proses pemroduksian terkadang suatu pabrik juga memerlukan proses pembakaran. Pada kedua proses tadi, yakni pembakaran sampah, dan pembakaran saat memproduksi suatu barang pasti keduanya menghasilkan asap dari pembakaran tersebut. Asap tersebutlah yang mengakibatkan pencemaran udara. Selain karena warnanya yang menggangu penglihatan, bau nya juga sangat tidak sedap untuk dihirup sehingga mengganggu proses pernapasan.
Selain pabrik, asap juga dapat ditimbulkan oleh kendaraan. Menurut penelitian terbaru, asap putih yang dihasilkan oleh kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin lebih berbahaya ketimbang kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar, padahal kendaraan yang berbahan bakar solar asapnya berwarna hitam, namun ini tidak terlalu berbahaya bagi pernapasan, hanya warna asapnya yang sangat mengganggu proses penglihatan.
Yang tidak kalah berbahaya lagi adalah asap rokok. Seperti yang diberitakan di health.india setelah melakukan percobaan selama 5 minggu, asap rokok itu jauh lebih berbahaya 16 kali lipat ketimbang asap yang ditimbulkan oleh kendaraan. Hal ini disebabkan karena asap yang ditimbulkan rokok dapat menimbulkan partikel-partikel halus yang berlipat-lipat terus jumlahnya yang nantinya akan mengendap di dalam paru-paru.
3.   Pencemaran Tanah
Salah satu jenis sampah yang paling besar pengaruhnya dalam pencemaran tanah adalah sampahplastik, hal ini disebabkan karena sampah plastik membutuhkan minimal waktu 20 tahun untuk terurai, bahkan sejenis botol plastik dan bahan-bahan plastik lainnya yang lebih tebal membutuhkan waktu 100 tahun bahkan lebih. Bayangkan saja jika 1 orang saja membuang 1 sampah plastik per harinya, maka bisa dipastikan ada 250 jutaan sampah plastik yang di hasilkan negara Indonesia. Dan sampah itu baru bisa menghilang setelah 100 tahun, namun belum sampai 100 tahun, keesokan harinya sudah ada 250 juta sampah lagi, dan itu terus bertambah setiap harinya. Jadi sudah tidak bisa dibayangkan, seberapa banyak sampah yang telah mengotori bumi ini.
 Pengelolaan Sampah
Contoh Pencemaran Tanah
     Banjir di Ibukota besar seperti Bogor, Jakarta, Bandung disebabkan oleh saluran-saluran air yang tersumbat oleh sampah yang dibuang sembarangan oleh warga setempat. Sungai, selokan, maupun bendungan yang seharusnya terisi oleh air ketika hujan tiba, namun telah dipenuhi oleh sampah, sehingga saat hujan tiba sungai, selokan maupun bendungan sudah tidak bisa lagi menampung, sehingga airnya meluap dan membanjiri jalanan.
Secara estetika, sampah pun sangat tidak enak dipandang jika sampai berserakan dimana-mana. Seperti gambar dibawah ini.
 Pengelolaan Sampah
Dari gambar tersebut bisa kita simpulkan bahwa warga yang membuang sampah disana sangatlah tidak memperdulikan lingkungannya, jelas-jelas wadah dari TPS di atas masih terlihat kosong, namun para warga justru membuang sampah disebelahnya. Lalu apa gunanya TPS itu jika mereka justru membuang sampah disebelahnya bukan didalamnya?
Dari sekian paparan di atas, sampah tentunya dapat membawa masalah bagi kita jika kita tidak mengaturnya dengan baik. Namun jika kita mau berusaha untuk berdisiplin mengelola sampah dan mau membuangnya di tempat yang seharusnya, tentunya pencemaran akibat sampah dapat dihindari, contohnya dengan cara sebagai berikut.
  1. Recycle dan Reuse
Di negara-negara maju, seperti Amerika, dan Eropa mereka menjalankan program “Go Green” dengan cara memperkecil penggunaan plastik. Saat kita membeli jajanan di sana, kita pasti diberikan kantong yang berasal dari kertas recycle (daur ulang) yang berwarna coklat untuk tempat makanan kita, meski kertas daur ulang kertas ini cukup aman untuk tempat menaruh makanan.
Selain itu, jika masyarakat disana perlu menggunakan plastik, misalnya saat berbelanja, maka mereka akan membawa kantong plastik sendiri dari rumah, dan kantong plastik itu akan mereka reuse (gunakan berulang-ulang) sampai sudah tidak bisa dipakai lagi.
Di Indonesia sendiri sudah dipakai kantong dari kertas ini, hanya saja baru digunakan di toko-toko yang menjual baju, maupun aksesoris, belum merambah ke pedagang kecil.
Selain itu, di Korea Selatan, jika masyarakatnya selesai berbelanja dari supermarket, mereka akan mengepak barang belanjaan mereka dengan kardus, sehingga dengan begitu, masyarakat disitu dapat mengurangi penggunaan plastik.
 Pengelolaan SampahKantong Plastik
Selain itu kita juga bisa merecycle plastik menjadi barang-barang yang bernilai jual, seperti menjadi tas, mantel, payung dan yang lainnya.
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
2.   Memanfaatkan kotoran hewan
Kita bisa memanfaatkan kotoran dari sapi, kambing, maupun ayam sebagai pupuk organik. Yang tentunya pupuk ini sangat aman digunakan karena tidak mengandung bahan-bahan kimia, seperti pupuk yang di jual di pasaran. Selain itu, dengan memanfaatkan perkembangan tekhnologi yang ada, kotoran sapi, maupun babi sudah bisa diolah menjadi suatu bahan bakar, entah itu untuk mesin maupun untuk bahan bakar memasak.
Pengelolaan sampah
     3. Memberlakukan hukuman tegas bagi orang yang membuang sampah sembarangan dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya sejak dini
Kamera pengintai dipasang di tempat-tempat yang rentan akan orang yang membuang sampahsembarangan di Negara Singapura. Jika tertangkap kamera itu, mereka akan di kenai denda 500 dollar Singapura (sekitar 5 juta Rupiah) selain itu akan dipenjarakan, mendapat konseling, dan juga muka mereka akan terpampang di media cetak dan elektronik.
Kemudian di Thailand, jika mereka membuang sampah permen karet sembarangan, pelakunya akan dikenakan denda sekisaran 6 juta rupiah. Mungkin hal ini dapat diberlakukan di Indonesia agar semua orang mau membuang sampah pada tempatnya.
Dan yang paling penting dari hukuman itu adalah membiasakan seseorang sejak kecil untuk membuangsampah pada tempatnya, sehingga jika sudah dewasa nanti mereka sudah terbiasa membuangsampah pada tempatnya. Selain membuang sampah pada tempatnya kita juga harus memisah-misahkan sampah antara botol kaca, kaleng, plastik dan sampah organik, agar lebih mudah nanti merecycle maupun menguraikannya.
 Pengelolaan Sampah
    4.  Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan tidak merokok
 Dengan menggunakan kendaraan umum kita dapat mengurangi pemroduksian asap dari bahan bakar bensin, sehingga kita dapat mengurangi pencemaran udara yang ada sekaligus menjaga ozon kita agar tidak terus menipis. Tidak merokok juga sangat membantu dalam mengurangi pencemaran yang ada, karena asap rokok ini jauh lebih berbahaya ketimbang asap kendaraan.
 Pengelolaan Sampah
Sekian upaya-upaya yang bisa lakukan dalam pengelolaan sampah. Jika kita semua mau melakukannya pastilah akan sangat berpengaruh terhadap keadaan